Tidak banyak yang tahu kalau Japan Foundation mendirikan Asia Center sejak lima tahun lalu. Sebuah komite yang punya misi budaya antara Jepang dengan negara-negara Asia khususnya kawasan ASEAN. Asia Center ini sendiri punya dewan komite yang setiap tahunnya mengadakan pertemuan di berbagai negeri yang jadi konsentrasi dari program Asia Center.

Tahun ini, di tahun ke-5 forum pertemuan sekaligus resepsi Asia Center berlangsung secara hangat di Jakarta pada Rabu (22/5/2019). Meskipun dibayangi oleh situasi tidak kondusif Ibukota Jakarta, forum pertemuan Asia Center berjalan lancar. Tercatat, event ini baru pertama kali terselenggara di Jakarta, Indonesia.

Secara khusus Japan Foundation Asia Center adalah sebuah unit khusus di dalam Japan Foundation yang didirikan sejak April 2014 dengan tujuan untuk menumbuhkan semangat empati dan hubungan kerja sama di antara orang- orang Asia melalui dukungan pembelajaran bahasa Jepang dan tentunya pertukaran seni budaya. Proyek pertukaran budaya dua arah ini sendiri dilakukan di berbagai bidang.

Selain itu, program Asia Center juga punya dukungan kuat untuk membantu negara-negara yang tergabung dalam pembelajaran Bahasa Jepang dan disebut “Nihongo Partners” dengan cara pengiriman native dari Jepang ke sekolah-sekolah menengah di Asia khususnya kawasan ASEAN.

Di Indonesia program ini sudah berjalan di sekolah-sekolah favorit di 13 Provinsi yang tersebar dari Sumatra hingga Jawa. Para native ini sendiri berperan sebagai asisten guru dan membantu siswa belajar bahasa Jepang serta mengenalkan budaya Jepang di sekolah-sekolah sekaligus sang native belajar juga mengenai bahasa serta budaya setempat.

Secara keseluruhan “Nihongo Partners” bekerja sebagai jembatan penghubung antara Jepang dan Asia. Selain daripada itu ada juga pertukaran seni dan budaya dua arah yang dilakukan oleh proyek Asia Center seperti mengadakan kerjasama dalam bidang seni, film, seni pertunjukan, olahraga, people-to-people exchange, pertukaran intelektual, dan lain lain.

Berikut beberapa proyek Asia Center yang mungkin familiar diketahui oleh khalayak Indonesia seperti Japanese Film Festival dan telah diadakan di Jakarta, Makassar, Bandung, Yogyakarta, juga Denpasar.

Kemudian ada HANDs! yang bila disingkat adalah Hope and Dreams- Project! Ini adalah wadah untuk mempromosikan dialog dan juga pertukaran para pemimpin muda dari Jepang dan negara-negara Asia untuk pengembangan sumber daya manusia, serta mendorong adanya usaha bersama dalam hal ini pendidikan pencegahan bencana. Tercatat, sejak dimulai pada tahun 2014, sudah lebih dari 100 orang peserta dari 9 negara termasuk Indonesia telah dibina melalui proyek ini.

Resepsi Asia Center di Jakarta termasuk meriah dan dihadiri oleh Profesor Eriko Ishii, Masayo Kato, dan Masayuki Yamauchi. Ketiganya adalah Professor, Tokyo Woman’s Christian University Actor Professor Emeritus The University of Tokyo. Salah satu board members dari Indonesia yang turut hadir adalah sutradara Riri Riza yang karyanya dikenal antara lain lewat “Ada Apa Dengan Cinta?” dan “Athirah”. (Wal)